Wildlife
Conservation Society (WCS) memiliki sejarah yang terkemuka dalam bidang
eksplorasi dan penyelamatan hidupan liar di beberapa tempat yang paling
terpencil dan liar di Bumi. Wildlife Conservation Society Indonesia
Program (WCS-IP) telah tumbuh signifikan selama beberapa dekade terakhir
dan berkontribusi dalam mendukung Pemerintah Indonesia, terutama
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dalam melestarikan
keanekaragaman hayati Indonesia. WCS-IP terstruktur dibawah lima program
tematik inti: Forests, Marine, Wildlife Trade & Policy, One Health,
dan Rights & Communities. Kelima program tersebut didukung oleh
unit lintas sektoral yaitu Science & Technology, Conservation
Network & Partnership, dan Operations.
WCS dan
KSDAE saat ini melaksanakan program kepemimpinan jangka panjang dalam
upaya melindungi habitat dan menangani pemanfaatan illegal tumbuhan dan
satwa liar (program ini bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Sumber Daya Manusia KLHK (Pusdiklat SDM KLHK) yang membawa
peserta untuk memiliki apresiasi yang luas terhadap satwa liar,
keunggulan dalam kemampuan strategis dan operasional perlindungan
habitat dan pemanfaatan ilegal TSL. Program ini juga meningkatkan
keterampilan manajerial dan kepemimpinan berdasarkan kinerja yang
kemudian diejawantahkan dalam sebuah proyek perubahan yang juga menandai
kelulusan peserta dari program ini. Visi dari program ini tidak hanya
untuk membentuk aparat professional yang ahli dalam pekerjaannya, tetapi
juga untuk membentuk calon pejabat pembuat kebijakan dan perubahan
dengan memberikan pemahaman mendalam tentang penentuan strategi
intervensi lewat metode pemecahan dan analisis masalah dalam rangka
perlindungan habitat dan pemanfaatan illegal satwa liar. Selain program
pelatihan kepemimpinan, WCS juga mendukung kegiatan peningkatan
kapasitas di bidang konservasi dan penanganan pemanfaatan illegal
tumbuhan dan satwa liar dengan sasaran aparat pemerintah baik yang
berasal dari lingkup Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan maupun
institusi pemerintah lainnya, lingkup organisasi, maupun pemangku
kepentingan kunci lainnya.
Training officer akan
bertugas mendukung peserta pelatihan sepanjang program pelatihan di
jalankan. Training officer juga diharapkan dapat menjembatani komunikasi
dan koordinasi antar peserta baik dengan Widyaiswara, Panitia Pusdiklat
SDM LHK maupun dengan WCS. Training officer diharapkan dapat
memfasilitasi sesi pengembangan pribadi dan coaching peserta dengan
berkoordinasi dengan coach dan mentor yang ditunjuk. Training officer
diharapkan membangun hubungan yang efektif dan kredibel dengan mentor
peserta dan kolega mereka dalam rangka pengumpulan data dan pemantauan
perkembangan peserta pelatihan. Training officer juga akan membantu
dalam mendukung pengembangan muatan pelatihan, mengkoordinasikan
penugasan dan pemantauan kinerja peserta dengan berkoordinasi dengan
Training Coordinator. Training officer akan memastikan peserta pelatihan
dapat mengakses konten online, dan akan memfasilitasi seminar jarak
jauh dan diskusi kelas. Terakhir, Training officer akan mengumpulkan
informasi dari peserta pelatihan, manajer mereka, dan Pusdiklat untuk
memantau dan mengevaluasi program dan serta membantu dalam merumuskan
rekomendasi dalam rangka perbaikan di masa yang akan datang.
Lokasi
Posisi
ini akan berkedudukan di kantor WCS-Indonesia Program office, Bogor
dengan kemungkinan melakukan perjalanan tugas baik nasional maupun
internasional.
Bidang Tanggung Jawab Utama:
1. Memberikan dukungan pada peserta pelatihan
• Mendampingi
peserta pelatihan terkait penugasan akademis, sesi online, sesi
diskusi, field trip atau kunjungan lapangan, dan kegiatan lain terkait
rangkaian kegiatan pelatihan.
• Membantu pada pengembangan materi pelatihan (jadwal, silabus, manual/modul, handout dan sebagainya).
• Mengkoordinasikan
proses penterjemahan bahan-bahan pelatihan dari Bahasa Indonesia ke
Bahasa Inggris atau sebaliknya, sesuai kebutuhan.
• Berkoordinasi
dengan Sen. Capacity Building Specialist dan Training Coordinator untuk
menyelenggarakan sesi pengembangan pribadi dan sesi coaching dengan
peserta.
• Memberikan dukungan administratif dan
teknis pada peserta selama kegiatan pelatihan termasuk kegiatan field
trip/kunjungan lapangan baik dalam maupun luar negeri.
• Memberikan
masukan pada proses kompilasi dan pembuatan kurikulum, silabus, atau
materi pelatihan baik berupa salinan digital (soft copies) maupun
salinan cetak (hardcopy).
• Mendukung proses monitoring dan evaluasi baik kegiatan maupun perkembangan peserta.
2. Hubungan dan komunikasi
• Bertindak
sebagai penghubung utama antara peserta pelatihan dengan Widyaiswara,
Panitia Pusdiklat SDM LHK, mentor, narasumber, serta konsultan lainnya.
• Menyediakan
saluran komunikasi bagi para peserta untuk mengumpulkan kekhawatiran
dan kesulitan mereka dan menyampaikan informasi kepada WCS.
• Memfasilitasi
group media sosial antar peserta dan terus memberikan informasi terkini
kepada mereka terkait kegiatan, program pelatihan, jadwal, serta
informasi apa pun yang relevan.
3. Pengembangan program dan peran manajerial
• Membantu
dalam proses pengelolaan program pelatihan seperti mendukung
pelaksanaan kegiatan pelatihan, menjalin komunikasi dengan mitra kunci
dan membantu proses pengelolaan anggaran.
• Berkoordinasi
dengan WTP Support Team dalam penyusunan prosedur dan mekanisme lain
dalam proses persiapan dan penyediaan dukungan logistik dan
administratif secara keseluruhan kepada peserta sesuai dengan prosedur
yang berlaku di WCS.
• Berkontribusi dalam
penyusunan rencana kerja, laporan termasuk laporan kegiatan, laporan
keuangan, laporan pengeluaran baik dalam bahasa Indonesia atau Inggris
berkoordinasi dengan Capacity Building Senior Spesialist dan WTP
Monitoring and Reporting Coordinator.
Lingkungan kerja
• Kantor – Lingkup kerja di kantor WCS-Indonesia Program di Bogor.
• Lapangan–
selama proses perencanaan, pelaksanaan dan pasca pelatihan, dan rapat
koordinasi dengan mitra kerja, baik formal maupun informal.
Jam Kerja
• Kantor – Posisi ini diharuskan bekerja 8 jam per hari dengan libur akhir pekan dan hari libur lainnya sesuai masa kerja normal.
• Lapangan
– Saat bekerja mendukung kegiatan pelatihan, posisi ini diharapkan
dapat bekerja sesuai jadwal pelatihan. Termasuk bekerja pada hari libur
dan akhir pekan.
• Karena pentingnya, posisi ini
diharapkan dapat bekerja ekstra untuk memastikan tugas diselesaikan
tepat waktu dan sesuai tenggat waktu.
Melapor kepada:
1. Senior Capacity Building Specialist
Berkoordinasi dengan
1. Training Coordinator.
2. WTP Field Unit in Aceh/ Medan, Lampung, Bogor, Manado, and Maluku.
3. Wildlife Trade Policy Team in Bogor.
4. WTP Support Team.
5. WCS-Indonesia Communication Officer.
Kualifikasi
• Minimum
gelar Sarjana (S1) di bidang kehutanan, psikologi, studi lingkungan
hidup, Pendidikan, biologi, kriminologi, ilmu sosial atau topik lain
yang relevan.
• Minimum lulusan D3 dengan
pengalaman 3 tahun atau lebih di organisasi konservasi, pendidikan,
peningkatan kapasitas, pelatihan, sosial kemasyarakatan, dan sains
sosial lainnya.
Pengalaman kerja:
• Pengalaman
minimal 2 lebih dalam bidang konservasi, pendidikan, peningkatan
kapasitas, pelatihan, sosial kemasyarakatan, dan sains sosial lainnya.
• Pengalaman
tambahan sebagai guru, dosen, pengajar, trainer atau posisi lain dalam
kegiatan peningkatan kapasitas akan sangat dihargai.
Competencies:
• Keterampilan
komunikasi tertulis bahasa Inggris yang baik, dengan fokus pada
konservasi, pendidikan, peningkatan kapasitas dan pelaporan deskriptif
untuk beragam audiens.
• Memahami dan mampu menggunakan Microsoft office dan piranti lunak pengelola dokumen lainnya.
• Memiliki kemampuan fasilitasi, membuat jaringan dan negosiasi.
• Sangat inisiatif, mampu bekerja tanpa atau sedikit pengawasan.
• Dapat bekerja dibawah tekanan.
• Keterampilan interpersonal yang baik.
• Inisiatif, pekerja keras dan mau mempelajari pengalaman baru
• Berminat untuk bekerja di bidang konservasi tumbuhan dan satwa liar.
Untuk lebih detil mengenai posisi ini, silakan membuka link berikut:
Training Officer
Kirimkan surat lamaran dan CV dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris kepada idrecruitment@wcs.org
dengan mencantumkan subject “Training Officer _(nama)” paling lambat
pada 20 Oktober 2023. Tidak ada korespondensi karena hanya kandidat
terpilih yang akan mendapat notifikasi.
|
No comments:
Post a Comment