Kerangka Acuan
Studi Baseline – Proyek Resilient Island
Agustus 2016
- Latar belakang
Plan International adalah organisasi hak
anak dan kemanusiaan independen yang berkomiten agar anak hidup terbebas dari
kemiskinan, kekerasan dan ketidakadilan. Secara aktif kami menyatukan anak,
komunitas dan masyarakat lain yang sejalan dengan misi kami untuk membuat
perubahan positif dan berkelanjutan didalam hidup anak dan kaum muda. Kami
membantu anak dan kaum muda memiliki keterampilan, pengetahuan dan kepercayaan
diri untuk meraih hak mereka demi kehidupan yang utuh di masa kini dan masa
depan. Secara khusus kami menitikberatkan pada anak perempuan dan perempuan,
yang paling terpinggirkan. Kami telah membina kemitraan yang kokoh bagi
anak-anak selama lebih dari 75 tahun dan saat ini kami bekerja di lebih dari 70
negara. Di Indonesia, Plan International memulai kerjanya pada
1969 berdasarkan nota kesepahaman dengan Pemerintah Indonesia. Saat ini kami
bekerja di 4 propinsi: DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur, dan mensponsori lebih dari 40.000 anak.
Salah satu proyek yang dilakukan sebagai
manifestasi misi Plan di Indonesia adalah Proyek Resilient Island. Tujuan umum proyek ini adalah meningkatkan kesiapsiagaan
sekolah, masyarakat, dan pihak pemangku kepentingan dengan memadukan
prinsip-prinsip dan nilai-nilai penting seperti perlindungan anak, gender, dan
inklusi disabilitas.
Proyek ini bekerja di dua kabupaten, Lembata dan Nagekeo, Propinsi Nusa Tenggara
Timur untuk 18 bulan (Mei 2016-Oktober 2017).
- Tujuan
1.
Mengidentifikasi konteks demografis penerima manfaat dari proyek ini;
2.
Mengidentifikasi kapasitas tersedia di pihak penerima manfaat terkait dengan
PRB, API dan resiliensi.
3.
Mendapatkan gambaran pola resiliensi komunitas di ranah pangan, air, enerji,
penghidupan, jaring pengaman dan ekosistem atau lingkungan.
4.
Mendapatkan profil kelompok rentan: anak, perempuan, penyandang disabilitas.
5.
Mengindentifikasi peluang, tantangan dan stategi terbaik untuk
aktivitas-aktivitas ramah anak di sekolah dan komunitas.
6.
Mengidentifikasi pilihan-pilihan moda belajar dan jenis pesan yang cocok
digunakan dalam proyek ini.
- Pertanyaan kuncia. Bagaimana profil demografik penerima manfaat (umur, jenis kelamin, pendidikan, aktivitas utama, termasuk kondisi disabilitas)?b. Bagaimana kapasitas tersedia di kalangan penerima manfaat terkait kapasitas melakukan PRB, API dan resiliensi (bisa diperoleh lewat KAP survey) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.c. Bagaimana pola dan kelayakan mekanisme penyesuaian dan strategi adaptasi komunitas dalam menghadapi risiko bencana dan perubahan iklim, terutama dalam kaitannya dengan air, pangan, enerji, penghidupan, jaring pengaman dan/atau lingkungan/ekosistem.d. Bagaimana profil kelompok rentan dalam komunitas dan di sekolah.
f. Bagaimana
strategi komunikasi dan edukasi ramah anak yang ada, sesuai dengan konteks
setempat serta paling layak untuk dikembangkan terkait isu PRB dan API.
g. Bagaimana moda
belajar dan jenis pesan yang ada, sesuai dengan konteks setempat dan paling
efektif digunakan untuk pengautan kapasitas penerima manfaat.
4. Keluaran
a.
Desain studi baseline yang mencakup rincian kerangka kerja, metodologi dan
rencana kerja, instrumen studi.
b.
Laporan awal
c.
Laporan akhir (termasuk ringkasan laporan dan ringkasan eksekutif dalam dua
bahasa).
5. Kerangka waktu
Kegiatan
|
Waktu
| ||
Diskusi persiapan konsultan dan Plan
Indonesia
|
19 September
| ||
Persiapan tim: pengembangan instrumen,
uji coba, pembentukan tim, pelatihan tim.
|
20 September – 7 Oktober
| ||
Pengumpulan dan analisis data
|
10 – 24 Oktober
| ||
Laporan awal
|
1 November
| ||
Laporan akhir
|
11 November
| ||
6. Kualifikasi
konsultan
a.
Memiliki latar belakang pendidikan dan/atau pengalaman PRB, API, pengembangan masyarakat,
hak-hak anak, isu inklusi penyandang disabilitas dan isu gender.
b.
Memiliki pengalaman riset terkait isu-isu diatas, termasuk membuat laporan.
c.
Mengenal wilayah studi
d.
Lebih disukai yang memiliki kemampuan wawancara dan fasilitasi diskusi dengan
kelompok perempuan, penyandang disabilitas dan anak-anak.
e.
Lebih disukai yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris.
7. Biaya
Konsultan
diharapkan mengajukan rancangan anggaran untuk pelaksanaan studi, termasuk
biaya profesional, perjalanan serta diseminasi.
8. Cara
melamar
Konsultan
diharapkan mengirimkan:
CV konsultan utama dan anggota tim.
Proposal studi, terdiri dari: latar
belakang, metodologi dan metode yang diusulkan, jangka waktu, rancangan
anggaran.
Contoh laporan studi yang pernah dilakukan. Lewat email kepada: HRD.Indonesia@plan- international.org./
silvia.fanggidae@plan- international.org Paling lambat 13
September 2016.
Catt : apabila membutuhkan TOR lebih lengkap, silahkan email ke
ajun.khamdani@plan- international.org
No comments:
Post a Comment