Wednesday, August 31, 2016

Plan International Indonesia Job Vacancy : Konsultan Baseline

Plan International Indonesia
Kerangka Acuan
Studi Baseline  – Proyek Resilient Island
Agustus 2016
  1. Latar belakang
 
Plan International adalah organisasi hak anak dan kemanusiaan independen yang berkomiten agar anak hidup terbebas dari kemiskinan, kekerasan dan ketidakadilan. Secara aktif kami menyatukan anak, komunitas dan masyarakat lain yang sejalan dengan misi kami untuk membuat perubahan positif dan berkelanjutan didalam hidup anak dan kaum muda. Kami membantu anak dan kaum muda memiliki keterampilan, pengetahuan dan kepercayaan diri untuk meraih hak mereka demi kehidupan yang utuh di masa kini dan masa depan. Secara khusus kami menitikberatkan pada anak perempuan dan perempuan, yang paling terpinggirkan. Kami telah membina kemitraan yang kokoh bagi anak-anak selama lebih dari 75 tahun dan saat ini kami bekerja di lebih dari 70 negara. Di Indonesia, Plan International memulai kerjanya pada 1969 berdasarkan nota kesepahaman dengan Pemerintah Indonesia. Saat ini kami bekerja di 4 propinsi: DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dan mensponsori lebih dari 40.000 anak.
 
Salah satu proyek yang dilakukan sebagai manifestasi misi Plan di Indonesia adalah Proyek Resilient Island. Tujuan umum proyek ini adalah meningkatkan kesiapsiagaan sekolah, masyarakat, dan pihak pemangku kepentingan dengan memadukan prinsip-prinsip dan nilai-nilai penting seperti perlindungan anak, gender, dan inklusi disabilitas. Proyek ini bekerja di dua kabupaten, Lembata dan Nagekeo, Propinsi Nusa Tenggara Timur untuk 18 bulan (Mei 2016-Oktober 2017).
 
  1. Tujuan
1. Mengidentifikasi konteks demografis penerima manfaat dari proyek ini;
2. Mengidentifikasi kapasitas tersedia di pihak penerima manfaat terkait dengan PRB, API dan resiliensi.
3. Mendapatkan gambaran pola resiliensi komunitas di ranah pangan, air, enerji, penghidupan, jaring pengaman dan ekosistem atau lingkungan.
4. Mendapatkan profil kelompok rentan: anak, perempuan, penyandang disabilitas.
5. Mengindentifikasi peluang, tantangan dan stategi terbaik untuk aktivitas-aktivitas ramah anak di sekolah dan komunitas.
6. Mengidentifikasi pilihan-pilihan moda belajar dan jenis pesan yang cocok digunakan dalam proyek ini.
 
  1. Pertanyaan kunci
    a. Bagaimana profil demografik penerima manfaat (umur, jenis kelamin, pendidikan, aktivitas utama, termasuk kondisi disabilitas)?
    b. Bagaimana kapasitas tersedia di kalangan penerima manfaat terkait kapasitas melakukan PRB, API dan resiliensi (bisa diperoleh lewat KAP survey) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
    c. Bagaimana pola dan kelayakan mekanisme penyesuaian dan strategi adaptasi komunitas dalam menghadapi risiko bencana dan perubahan iklim, terutama dalam kaitannya dengan air, pangan, enerji, penghidupan, jaring pengaman dan/atau lingkungan/ekosistem.
    d. Bagaimana profil kelompok rentan dalam komunitas dan di sekolah.
f. Bagaimana strategi komunikasi dan edukasi ramah anak yang ada, sesuai dengan konteks setempat serta paling layak untuk dikembangkan terkait isu PRB dan API.
g. Bagaimana moda belajar dan jenis pesan yang ada, sesuai dengan konteks setempat dan paling efektif digunakan untuk pengautan kapasitas penerima manfaat.
 
4. Keluaran
a. Desain studi baseline yang mencakup rincian kerangka kerja, metodologi dan rencana kerja, instrumen studi.
b. Laporan awal
c. Laporan akhir (termasuk ringkasan laporan dan ringkasan eksekutif dalam dua bahasa).
 
5. Kerangka waktu
Kegiatan
Waktu
Diskusi persiapan konsultan dan Plan Indonesia
19 September
Persiapan tim: pengembangan instrumen, uji coba, pembentukan tim, pelatihan tim.
20 September – 7 Oktober
Pengumpulan dan analisis data
10 – 24 Oktober
Laporan awal
1 November
Laporan akhir
11 November
 
6. Kualifikasi konsultan
a. Memiliki latar belakang pendidikan dan/atau pengalaman PRB, API, pengembangan masyarakat, hak-hak anak, isu inklusi penyandang disabilitas dan isu gender.
b. Memiliki pengalaman riset terkait isu-isu diatas, termasuk membuat laporan.
c. Mengenal wilayah studi
d. Lebih disukai yang memiliki kemampuan wawancara dan fasilitasi diskusi dengan kelompok perempuan, penyandang disabilitas dan anak-anak.
e. Lebih disukai yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris.
 
7. Biaya
Konsultan diharapkan mengajukan rancangan anggaran untuk pelaksanaan studi, termasuk biaya profesional, perjalanan serta diseminasi.
 
8. Cara melamar
Konsultan diharapkan mengirimkan:
CV konsultan utama dan anggota tim.
Proposal studi, terdiri dari: latar belakang, metodologi dan metode yang diusulkan, jangka waktu, rancangan anggaran.
Contoh laporan studi yang pernah dilakukan. Lewat email kepada:  HRD.Indonesia@plan-international.org./ silvia.fanggidae@plan-international.org  Paling lambat 13 September 2016.
Catt : apabila membutuhkan TOR lebih lengkap, silahkan email ke ajun.khamdani@plan-international.org

No comments:

Post a Comment