Saturday, November 22, 2014

Facilitator For: TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT NATIONAL/LOCAL CBO STAFF“Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Jawa Area and Sumatera & Kalimantan Area”

ISEAN-Hivos–HIV/AIDS (MARPS) Round 10
EoI Number C-11:  GWL-INA/IHP-GF-R10-HIV/AIDS
Issuance Date: November 21 th, 2014
 
Facilitator For: TRAINING AND ONGOING MENTORING OF PROGRAM DEVELOPMENT NATIONAL/LOCAL CBO STAFF“Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning in Jawa Area and Sumatera & Kalimantan Area”
 
 
ISEAN-Hivos-GF-R10-HIV/AIDS –“Strengthening community systems to reduce vulnerability to and impact of HIV infection on MSM and TG in Islands of Southeast Asia”
 
REQUEST FOR APPLICATIONS
 
Untuk mengurangi kerentanan komunitas Gay, Waria dan Laki-laki yang berhubungan Seks dengan Laki-laki lainnya (LSL) terhadap penularan HIV khususnya di wilayah Asia Tenggara, Jaringan Gay, Waria dan LSL Lainnya di Asia Tenggara Kepulauan (Island South East Asia on MSM and Transgender Network – ISEAN) dan Hivos (Humanist Institute for Co-operation with Depeloping Country) bersama – sama melaksanakan program ISEAN Hivos yang didukung oleh Global Fund Ronde 10. Tujuan utama dari program tersebut adalah untuk mengurangi kerentanan dan risiko Gay, Waria dan LSL Lainnya di negara-negara kepulauan di Asia Tenggara terhadap infeksi HIV dan mengurangi dampak HIV terhadap kehidupan mereka.
 
Adapun salah satu kegiatan yang dilakukan dalam IHP GF R-10 adalah melakukan penguatan terhadap Organisasi Berbasis Komunitas (OBK) GWL. Organisasi Berbasis Komunitas (OBK) merupakan bagian dari sektor nonprofit yang bergerak dan berkegiatan di tingkat masyarakat lokal atau komunitas. Seperti umumnya organisasi nonprofit, OBK bertujuan untuk memberikan layanan sosial di tingkat komunitas dan menjalankan kegiatannya secara sukarela dan sering kali pendanaan kegiatannya bersifat mandiri. Organisasi Berbasis Komunitas juga memiliki banyak variasi dalam hal skala dan struktur organisasi, ada organisasi komunitas yang didirikan secara formal dengan adanya legalitas hukum, sedangkan masih banyak dijumpai organisasi dengan skala yang lain jauh lebih kecil dan bersifat informal (belum memiliki badan hukum). Di Indonesia, OBK untuk komunitas Gay, Waria dan LSL Lainnya (GWL) masih banyak yang bersifat informal, kurang terorganisir dan sangat sulit memastikan adanya sistem manajemen pengelolaan organisasi yang terstruktur dan sering kali tanpa arah strategis pengembangan program dan kegiatan yang jelas.

Jaringan GWL-INA melalui program IHP GF R-10 phase pertama yang telah berakhir pada September 2013, telah berupaya untuk memaksimalkan peran dan keterlibatan OBK anggota dalam upaya penanggulangan HIV di komunitas GWL di Indonesia, melalui pelibatan lebih bermakna dari komunitas GWL dalam respon terhadap HIV. Sebagai bentuk pelibatan yang lebih bermakna, selama pelaksanaan IHP GF R-10 phase pertama sebanyak 40% dari total anggota jaringan terlibat dalam peningkatan kapasitas yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan upaya mendorong memaksimalkan kemampuan managemen organisasi.
Sebagai upaya memberikan dukungan dan memperkuat kemampuan organisasi anggota dalam mengelola, mengendalikan, memimpin, memobilisasi, dan menetapkan arah strategis dan program kegiatan organisasinya agar lebih terarah dan fokus dalam isu-isu dan masalah GWL, dengan dukungan pendanaan IHP GF R-10 di phase kedua Jaringan GWL-INA bermaksud kembali mengadakan kegiatan “Training for Local CBO Staff on Institutional and Program Development and Strategic Planning” yang ditujukan bagi OBK anggota Jaringan GWL-INA. 
Jaringan GWL-INA melalui program IHP GF R-10 phase kedua yang pelaksanaannya dari Oktober 2013 sampai September 2016. Dalam hal ini Jaringan GWL-INA membuka kesempatan untuk FASILITATOR yang akan memfasilitasi pelatihan Strategi Planing pada Organisasi Berbasis Komunitas (OBK).
 
Lingkup Pekerjaan:
Melakukan Fasilitasi 4 hari pelatihan yang meliputi topik-topik berikut:
1.      Konsep Keorganisasian, termasuk Organisasi Berbasis Komunitas;
2.      Penjelasan Visi dan Misi Organisasi;
3.      Analisa SWOT;
4.      Penjelasan tentang Rencana Strategis Organisasi, Penyusunan Rencana Strategis Organisasi, dikaitkan dengan Visi, Misi Organisasi;
5.      Penyusunan anggaran kegiatan;
Tentatif lokasi dan tanggal pelatihan: Semarang, 16 – 19 Desember 2014 dan Batam, 12 - 15 Januari 2015.
Kualifikasi:
1.      Memiliki pengalaman kerja dalam pengembangan Perencanaan Strategis organisasi;
2.      Memiliki pengalaman di dalam memfasilitasi kepemimpinan, pengorganisasian, penilaian dan Perencanaan Strategis terutama untuk LSM atau Organisasi yang bekerja di pencegahan HIV dan AIDS serta kesehatan LSL dan waria;
3.      Pengalaman yang relevan dalam pengorganisasian dan pengembangan komunitas LSL dan waria;
4.      Pengalaman dalam kerja-kerja LSM fokus pada HIV dan AIDS termasuk permasalahan isu LSL dan Waria;
5.      Memiliki pengalaman dan paham dengan isu LSL dan Waria.
 
Jika tertarik silakan mengirim:
a.      Surat Lamaran, Daftar Riwayat Hidup (CV) yang menyertakan pengalaman fasilitasi;
b.      Mengajukan gaji sebagai fasilitator perhari; dan
c.      Membuat konsep pelaksanaan pelatihan Rencana Strategi Organisasi Berbasis Komunitas yang mencakup topik-topik yang diperlukan termasuk metode pembelajaran yang akan digunakan.
 
Silakan mengirimkan dokumen-dokumen tersebut sebelum 5 Desember 2014 pukul 17:00 WIB, ke  Operational Manager GWL-INA email: seknas@gwl-ina.or.id cc: pipiet.ariawan@gwl-ina.or.id, adi.nugroho@gwl-ina.or.id. Mohon ditulis  "Pelatihan Rencana Strategis" sebagai subjek email. Hanya pelamar terpilih yang akan dihubungi.

No comments:

Post a Comment