Plan International Indonesia
Kerangka Acuan
Mid-Term Evaluation
Urban Safe School Jakarta
I.
Background (Latar Belakang Evaluasi Program)
A.
Profil singkat Plan International Indonesia
Plan International Indonesia adalah organisasi internasional
pengembangan masyarakat dan kemanusiaan yang berpusat pada pemenuhan hak-hak
anak. Program sponsorship anak merupakan dasar organisasi yang mengawali kegiatan
Plan International di Indonesia pada tahun 1969.
Saat ini Plan bekerja
di 4 propinsi (Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tengara Barat dan Nusa Tenggara
Timur) dan memberikan manfaat kepada sekitar 55.000 anak dan lebih
dari 400 komunitas. Program Plan International Indonesia meliputi:
·
Asuhan dini tumbuh kembang anak (Adituka) atau
Early Childhood Care and Development
·
Air Bersih, Sanitasi dan Hygiene atau Water, Sanitation and Hygiene (WASH)
·
Perlindungan dan Partisipasi Anak atau Child Protection and Participation (CPP)
·
Manajemen Bencana atau Disaster Risk Management (DRM)
·
Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda atau Youth Economic Empowerment (YEE)
B.
Profil singkat project
Saat ini Plan International Indonesia
mengimplementasikan proyek sekolah aman di 22 sekolah di Jakarta Barat dan
Jakarta Timur melalui mitra implementasi, yaitu: Yayasan Tanggul Bencana
Indonesia (YTBI), dan Community Preparedness (Compres) Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI). Proyek 3 tahun (2013-2016) ini telah memasuki tahun kedua
(2015).
Tujuan umum Proyek ini adalah Meningkatkan akses kepada sekolah aman
dan lingkungan belajar yang baik bagi anak dalam lingkungan kota yang rentan
bencana. Dengan target penerima manfaat sebagai
berikut:
·
Siswa Sekolah Dasar 6000 orang
·
Guru Sekolah Dasar 200 orang
·
Tokoh lokal, staf dinas pendidikan, dan
praktisi PRB 50 orang
·
Masyarakat 15.000 orang
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan selama 2 tahun
adalah:
1. Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dan sekolah aman untuk siswa, guru,
komite sekolah dan masyarakat
2. Pemetaan kapasitas, ancaman dan kerentanan di masing masing sekolah
3. Pembuatan rencana aksi dan rute evakuasi sekolah
4. Simulasi bencana
5. Pembuatan materi informasi pembelajaran PRB
6. Pembentukan tim siaga sekolah
7. Penilaian struktur bangunan sekolah
8. Kunjungan belajar ke sekolah lain
9. Penelitian tentang sekolah aman perkotaan
10. Berbagi pengalaman di level nasional dan internasional tentang sekolah aman
perkotaan
Sekolah yang terpilih mengikuti proyek ini telah melalui
proses seleksi awal dengan menggunakan rekomendasi dari Dinas Pendidikan, dari
42 sekolah yang diajukan ada 22 sekolah yang terpilih, adapun kriteria
tersebut:
1. Sekolah yang berada pada wilayah rawan bencana menurut Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB)
2. Sekolah yang memiliki keterbatasan dalam mekanisme kesiapsiagaan bencana
3. Sekolah yang memiliki komitmen yang
kuat untuk proyek ini
4. Sekolah yang telah mengalami bencana dalam 5 tahun kebelakang atau
berpotensi terkena bencana
5. Sekolah yang belum menerima proyek yang sama sebelumnya dari lembaga
manapun
6. Mendapat dukungan/rekomendasi dari Dinas
Pendidikan DKI Jakarta
C.
Kepentingan melakukan evaluasi program
Memasuki tahun ke-2 dari implementasi program, maka
Plan bermaksud untuk melakukan Mid-term evaluation untuk mengukur sejauh mana
proyek ini mencapai tujuan-tujuannya, mengidentifikasi apakah strategi atau
pendekatan yang dilakukan oleh proyek sudah relevan dalam mencapai tujuan dan
juga mengidentifikasi apakah proyek sekolah aman ini relevan dengan kebutuhan
sekolah (dalam hal ini) untuk saat ini.
Secara umum mid-term evaluasi dilakukan untuk bisa
mengidentifikasi apakah
dalam setiap tahapan program (perencanaan, implementasi, dan kemitraan) telah berjalan dengan baik. Sehingga ketika evaluasi ini selesai dilaksanakan,
maka pelaksana program dalam hal ini akan dapat memperoleh masukan yang
komprehensif baik terhadap proses ataupun pendekatan yang perlu untuk dilakukan
dalam upaya mencapai tujuan-tujuan proyek.
D.
Stakeholder kunci dan tim program yang terlibat dalam evaluasi
Selama proses evaluasi berlangsung, akan melibatkan
pihak-pihak terkait, dalam hal ini Stakeholder kunci yang terdiri
atas
1. Anak sekolah dasar kelas 3, 4, 5.
2. Guru
3. Kepala sekolah
4. Komite sekolah
5. Dinas Pendidikan DKI Jakarta
6. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta
7. Mitra implementasi (YTBI & LIPI)
II.
Evaluation Objective (Tujuan Evaluasi)
Tujuan midterm evaluasi ini adalah untuk mengukur
tingkat pencapaian program yang sudah berjalan, apakah
sudah sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan di dalam kerangka kerjanya dengan mengukur aspek: (1) equality dan
non-diskriminasi (2) partisipasi (3) efektifitas (4) relevansi
·
Equality and non-discrimination
-
Apakah program sudah menjangkau target populasi sesuai
kriteria yang sudah ditentukan?
-
Kendala dan peluang apa yang ditemui dalam
pencapaian target 20 sekolah memiliki rencana aksi untuk sekolah aman?
-
Apakah program sudah mengakomodasi keterlibatan anak laki-laki dan
perempuan? Apakah program sudah mengakomodasi sekolah yang yang di daerah
miskin dan anak-anak yang termarjinalisasi? Mekanisme kordinasi seperti apa
yang telah dikembangkan oleh sekolah dalam mencapai sekolah aman?
-
Bagaimana efektivitas tim siaga bencana disetiap
sekolah?
-
Apakah kelompok ‘excluded’ sudah dijangkau oleh
program? Bila belum, apa rekomendasi yang diperlukan untuk menjangkau kelompok
excluded?
·
Partisipasi
-
Apakah stakeholder (Anak sekolah dasar kelas 3, 4, 5, guru,
kepala sekolah, komite sekolah, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mitra implementasi (YTBI
& LIPI) terlibat dalam siklus atau implementasi program?
Peran apa yang dimainkan oleh masing-masing stakeholder?
-
Apakah keterlibatan stakeholder memberikan kontribusi
terhadap pencapaian tujuan-tujuan proyek?
-
Bagaimana peran dan keterlibatan anak-anak sekolah
selama ini? Bagaimana kontribusinya dalam pencapaian sekolah aman?
·
Efektifitas (Effectiveness)
Efektifitas, diukur untuk mengetahui secara lebih
pasti capaian dari urban safe
school Jakarta saat ini, (apakah
capaiannya sesuai target atau justru tidak sesuai target), hasilnya
akan dijadikan sebagai rekomendasi didalam menentukan
aksi dan
strategi dalam pencapaian project.
Beberapa aspek yang akan dilihat adalah
:
-
Gap antara program framework dan implementasi, serta
memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas program. Diantaranya masukan tentang strategi
dan intervensi apa yang bisa digunakan dalam rangka menjawab kesenjangan yang
ada.
-
Kendala dan peluang apa yang ditemui dalam
pencapaian target yang telah ditetapkan sesuai kerangka
kerja logis yang telah disepakati dengan mitra pelaksana?
-
Apakah strategi program yang sudah
dilaksanakan sudah efektif mendukung pencapaian objective? Apakah program
menggambarkan penggunaan paling efektif dari input kita?
·
Relevansi (Relevancy) :
Untuk mengetahui sejauh mana design program sudah
tepat di dalam membantu anak sekolah terutama anak sekolah dasar kelas 3,4,5
untuk mendapatkan pengetahuan mengenai sekolah aman?.
Key question yang digunakan adalah :
-
apakah dalam setiap tahapan program
(sosialisasi, pelaksanaan, pelatihan dan implementasi kegiatan di masing-masing sekolah, monitoring &
evaluasi) sudah sesuai dengan yang ditetapkan dalam kerangka logis yang telah
disepakati?
-
Apakah tim siaga yang
dibentuk telah berjalan dengan baik? Apakah setiap sekolah telah memiliki rencana aksi atau rencana kesiapsiagaan
menghadapi bencana?
-
Apakah adanya dukungan dari pihak terkait (Dinas
Pendidikan, jaringan, dll)
-
Apakah tim siaga bencana telah memiliki pengetahuan
yang cukup tentang sekolah aman?
III.
Evaluation Methodology (Metodologi Evaluasi)
Konsultan harus dapat
mengusulkan metodologi yang terbaik untuk midterm evaluation ini sesuai dengan
TOR ini. Survey ini akan meliputi semua kegiatan yang telah dilakukan dalam proyek ini. Koordinasi dengan Urban Safe School Coordinator, dan tim Planning & Monitoring harus terus dilakukan
oleh konsultan. Tata cara yang digunakan dalam melakukan kegiatan
evaluasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dari evaluasi, metodologi mencakup :
·
Teknik pengumpulan data
Selama melakukan mid-term evaluasi, konsultan diharapkan
menerapkan pendekatan sebagai berikut untuk pengumpulan dan analisa data:
-
Desk review atas dokumen terkait
-
Briefing session dengan tim Disaster Risk Management (DRM)Unit dan MER&D Plan International
Indonesia
-
Survey menggunakan kuesioner dengan guru, kepala sekolah, Dinas Pendidikan, keluarga, masyarakat, mitra implementasi.
-
Focus Group Discussions dengan anak sekolah
-
Konsultasi dan mungkin Observasi harus dilakukan dengan anak sekolah sebagai Key Informant
Interviews melalui in-depth interview dengan pihak-pihak lain yang terseleksi seperti dengan pemerintah.
-
Field/School visits ke wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat, khususnya di kecamatan Palmerah, Tambora, Kembangan, Taman Sari. Dan di
daerah Jakarta timur, khusunya di kecamatan: Jatinegara, dan Duren Sawit
-
De-briefing dengan staf program DRM dan MER&D Plan International Indonesia
·
Responden utama dalam evaluasi
-
Anak sekolah yang masuk kriteria target
-
Mitra pelaksana (YTBI dan LIPI)
-
Kepala sekolah dan guru
-
Orang tua
-
Pemerintah (Dinas Pendidikan
dan BPBD DKI)
-
stake holder terkait (Sekretariat sekolah aman, konsorsium pendidikan bencana, dsb)
IV.
Lingkup Kerja konsultan
Konsultan diharapkan
untuk dapat mengelola tim survei dalam segala hal dan berkoordinasi serta
berkomunikasi dengan Plan International Indonesia, termasuk:
·
Penyusunan proposal
penelitian
·
Merekrut, melatih dan mengelola tim survei,
termasuk enumerator
·
Mengajukan usulan instrumen survei dan
mendiskusikannya dengan Plan Indonesia
· Menguji usulan
instrumen dan metodologi survei (serta hal-hal teknis lain dari survey yang akan
dilakukan) dan memperbaikinya kemudian setelah diuji (dengan berkordinasi
dengan Plan Indonesia)
· Membuat sistem dan
manajemen entry data
·
Bertanggungjawab untuk kegiatan pengumpulan data di
lapangan
·
Manajemen data (verifikasi data, kompilasi data, entri
data sampai dengan data analysis)
·
Membuat laporan sesuai dengan standar pelaporan Plan
Indonesia
· Melakukan supervisi
atas implementasi survei lapangan
· Bertanggung jawab
untuk melakukan seluruh kegiatan lapangan, termasuk persiapan logistik,
· mendapatkan persetujuan
individu, keluarga dan masyarakat target survei
· Berkoordinasi dengan
Plan Country Office dalam pelaksanaan survei
lapangan
· Mengumpulkan,
mengkompilasi, menganalisa dan membuat laporan atas hasil survei (termasuk
semua temuan dan data statistik)
V.
Deliverables/hasil yang diharapkan
Konsultan diharapkan menghasilkan dan menyampaikan
output dan laporan kepada Plan International Indonesia sebagai
berikut:
·
Desain/protokol evaluasi yang mencakup metodologi,
instrumen dan juga tata cara pengumpulan data untuk didiskusikan dan
disepakati (sebelum dilakukannya kegiatan lapangan), dengan tetap menggunakan Knowledge, attitude, practice (KAP) survey tool
yang telah dikembangkan oleh Kantor Regional Asia Plan International, dan
kantor Plan Indonesia
·
Mempersiapkan draft laporan maksimal 14 hari setelah
pengumpulan data dan mempresentasikan draft laporan tersebut kepada Plan
Indonesia
untuk didiskusikan dan dimintakan tanggapan
dari Plan Indonesia
·
Menyelesaikan laporan final dalam bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris (softcopy dan hardcopy) dan menyerahkannya kepada Plan Indonesia
setelah menerima feedback final dari Plan Indonesia dalam kurun waktu 2 minggu
·
Kelengkapan laporan akhir seperti instrumen yang
dipergunakan, foto kegiatan dan raw data yang digunakan untuk analisis data
·
Ringkasan eksekutif (maksimal 5 halaman) atas hasil
survey dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
·
Hard copies dari questionnaires yang telah diisi
(jika ada), transkrip dan daftar hadir atas diskusi dan interview
VI.
Timeline (Jadwal Tentatif)
Untuk tahap
konsultasi penyusunan draft TOR sampai dengan penentuan konsultan survey ditargetkan
selesai pada 15 Maret 2015, untuk tahapan pelaksanaan survey dengan
konsultan sbb :|
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
|
1
|
Advertise
|
16 – 25 Feb 2015
|
|
2
|
Seleksi &
wawancara
|
25-28 feb 2015
|
|
3
|
Proses administrasi internal Plan Indonesia
|
24-28 Feb
2015
|
|
4
|
Briefing session dengan konsultan
|
2-3 maret
2015
|
|
5
|
Implementasi
|
4-15 Maret 2015
|
|
6
|
Analisis &
repotinng
konsultan
|
15-22
Maret 2015
|
|
7
|
Review Internal
Plan Indonesia
|
23-24 Maret 2015
|
|
8
|
Presentasi &
Final feedbackdari
Plan Indonesia
|
25-26 Maret 2015
|
|
9
|
Final Report dalam bahasa & English
|
27-28 Maret 2015
|
VII.
Laporan Evaluasi
Laporan harus dibuat
dalam Bahasa Inggris (dengan translasi dalam Bahasa Indonesia untuk laporan
final) dan mencakup bagian-bagian sebagai berikut:
·
Ringkasan Eksekutif / Executive Summary
·
Latar Belakang / Background)
·
Tujuan Penelitian
·
Metodologi dan keterbatasan penelitian
·
Hasil penemuan dan analisa
·
Kesimpulan dan rekomendasi
·
Lampiran (kuesioner, notulensi dan daftar hadir FGD)
VIII.
Ethical & Child Protection Statements
Pelaksanaan
kegiatan mid term evaluation ini harus sesuai dengan kaidah kebijakan
perlindungan
anak
Plan Indonesia
IX.
Team Qualification (Kualifikasi tim)
Konsultan yang tertarik
mengajukan proposal survey ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki komposisi
konsultan yang berimbang dari segi akademis, pengetahuan, pengalaman, serta
manajemen survei dalam proyek-proyek terkait
2. Berpengalaman dalam
mengelola survei dalam konteks pengurangan risiko bencana (akan menjadi
nilai tambah)
3. Pemahaman dan
sensitifitas atas keberagaman budaya, tradisi dan bahasa dari masyarakat di
lokasi yang akan di survei.
X.
Proposal Submission Protocol (Prosedur pengiriman proposal)
Tahap Pertama: Konsultan yang
berminat dapat menyampakan surat pernyataan minat kepada: Ajun Khamdani-People & Culture Plan Indonesia, dengan alamat e-mail HRD.Indonesia@plan- international.org dan tembusan (Cc) ke Hery Nahampun - Departemen MER7D Plan Indonesia dengan alamat email : Hery.Nahampun@plan- international.org. & Yusra.tebe@plan-international. org
sebelum jam 5 sore
tanggal 27 Feb dengan dilampirkan
dokumen sebagai berikut:
1. Profil organisasi (bila konsultan adalah organisasi) atau bio data
konsultan (bila konsultan adalah individu)
2. Proposal yang yang mencakup :
A.
Background
B.
Methodology & Statement of Work (Metode)
·Teknis pengambilan data, mencakup :
ü
Pendekatan yang digunakan (kuantitatif/kualitatif)
ü
Sampling frame (mencakup sampling size)
ü
Instrumen/tools yang akan digunakan
·Teknis management data/pengolahan data, tata cara pengolahan data,
mencakup :
ü
Data verifikasi
ü
Data entry
ü
Data cleaning
ü
Data analysis, mencakup :
v Analysis apa yang akan digunakan
v Software yang digunakan dalam menganalysis data
·Teknis pelaporan
C. Timeline (Jadwal tentatif)
D.
Tim peneliti
E.
Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan evaluasi
Tahap Kedua: Berdasarkan proposal
yang masuk, Plan Indonesia akan melakukan shortlisting kandidat konsultan yang
kemudian akan diminta untuk mempresentasikan proposalnya. Setelah itu, Plan
Indonesia akan melakukan pemilihan konsultan dan membuat perjanjian dengan
konsultan terpilih.
Hanya konsultan yang ter-shortlisted dan terpilih
yang akan kami hubungi.
Selama kegiatan evaluasi, konsultan akan berkomunikasi intens dengan pihak Plan Indonesia (Urban safe
school coordinator dimulai dari
perencanaan kegiatan evaluasi, penyusunan instrumen, sampai dengan pelaporan.

No comments:
Post a Comment