KERANGKA
ACUAN KERJA
Evaluasi Midterm
Proyek Inisiatif Sekolah Aman Perdesaan
di Kab. Timor
Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
|
Plan
International adalah organisasi hak anak dan kemanusiaan independen yang
berkomitmen agar anak hidup terbebas dari kemiskinan, kekerasan dan
ketidakadilan. Selama 75 tahun kami telah membangun kemitraan yang kuat dan
kini bekerja di lebih dari 70 negara. Di Indonesia, Plan International telah
memulai kerjanya sejak tahun 1969 dan saat ini bekerja di 7 provinsi dan
mensponsori lebih dari 40.000 anak.
Saat
ini, dengan dukungan Plan Korea Selatan, Mirae Asset Daewoo dan KOICA, Plan
International Indonesia tengah mengimplementasikan proyek Inisiatif Sekolah
Aman Perdesaan. Proyek yang berdurasi 3 tahun (Maret 2015- April 2018)
diimplementasikan pada 15 (lima belas) Sekolah Dasar pada 6 kecamatan di
Kabupaten Timor Tengah Selatan. Hingga tahun ke-2, proyek ini telah dijalankan
pada 10 sekolah dasar.
Tujuan
umum proyek ini adalah meningkatkan akses siswa terhadap lingkungan belajar
sekolah yang aman. Keluaran dari proyek ini adalah: (1) bangunan dan fasilitas
semakin baik dan sesuai dengan standar sekolah aman; (2) anak-anak, guru, serta
warga sekolah lainnya meningkat pengetahuannya tentang kegiatan kesiapsiagaan
bencana berbasis sekolah; dan (3) meningkatnya hubungan dengan Korea Selatan
melalui program relawan sekolah aman.
Aktivitas
utama proyek ini melingkupi peningkatan kapasitas warga sekolah untuk
kesiapsiagaan bencana dan penguatan struktur bangunan sekolah (retrofitting) agar aman terhadap
ancaman bencana. Target utama penerima manfaat adalah warga komunitas sekolah,
baik anak-anak, guru dan kepala sekolah, orang tua dan anggota komite sekolah.
Pada tahun kedua, proyek juga menghubungkan inisiasi sekolah aman di sekolah
dengan pemerintah daerah secara terbatas.
2. TUJUAN
Evaluasi midterm ini dilakukan dalam rangka menyusun
rekomendasi-rekomendasi bagi peningkatan kualitas pelaksanaan pada sisa tahun
proyek terutama pada aspek disain, pendekatan, pelaksanaan dan kinerja,
kemitraan dan keberlanjutan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan
evaluasi tengah proyek ini sbb: (1). Mengkaji kemajuan proyek berdasarkan
keluaran-keluaran (outputs) yang
telah dicapai selama proyek berlangsung; (2). Mengidentifikasi isu-isu dan
mendapatkan informasi tentang tantangan signifikan yang mempengaruhi
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan proyek serta kontribusinya pada keluaran
proyek dan dampak yang diharapkan; (3). Menganalisa
area perbaikan, terutama yang berkaitan dengan target, relevansi, cara
pencapaian tujuan utama proyek dan kapasitas lembaga terkait untuk pengambilan
keputusan dan pelaksanaan proyek; dan (4). Mengidentifikasi pembelajaran dan
rekomendasi sejauh mana keluaran-keluaran proyek memungkinkan untuk
direplikasi.
3. METODOLOGI
Evaluasi
ini mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan analisis data
primer dan sekunder. Alternatif metode yang dapat digunakan adalah studi
literatur (dokumen proyek), wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terfokus
dengan komunitas di 10 sekolah (kepala sekolah, guru dan siswa), orang tua dan
komite sekolah, pemerintah daerah, LSM dan pengelola proyek.
Aspek-aspek
evaluasi
Evaluasi
midterm ini akan meninjau proyek berdasarkan kriteria standar evaluasi yang
dapat diuraikan sebagai berikut:
Validitas disain
proyek
- Melakukan pengecekan apakah disain proyek seperti prioritas, keluaran dan aktivitas yang dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat khususnya komunitas sekolah.
- Melakukan pengecekan pada disain proyek yang berjalan terkait dengan perlunya perubahan atau perbaikan sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat.
- Melakukan pengecekan ketepatan indikator-indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan yang sudah telah ditetapkan dalam dokumen proyek, dan apakah diperlukan perbaikan.
- Melakukan pengecekan pada ketepatan alat verifikasi (mean of verification) yang dipakai untuk mengukur keluaran proyek, dan apakah perlu perbaikan.
- Meninjau apakah proyek yang dijalankan konsisten dengan pendekatan pembangunan masyarakat berbasis pada anak (child centered community development)
Relevansi
- Meninjau kontribusi proyek pada capaian target dalam dokumen perencanaan strategis Plan International Indonesia (PULTP/CSP3)
- Menganalisa sejauh mana pendekatan berbasis sekolah menjawab kebutuhan penerima manfaat
- Meninjau relevansi perangkat dan alat yang diaplikasikan proyek dalam rangka meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah.
Efektivitas
- Meninjau sejauhmana keluaran proyek telah dicapai berdasarkan kriteria pemilihan sekolah dan strategi penentuan target penerima manfaat proyek termasuk anak perempuan dan anak laki-laki
- Menilai dampak yang timbul dari proyek pada penerima manfaat secara terpisah bagi anak prempuan dan laki-laki dan orang dewasa.
- Meninjau kinerja proyek sejauh ini khususnya yang berhubungan dengan capaian target dan keluaran kuantitatif dan kualitatif seperti yang didefinisikan dalam dokumen proyek dan rencana kerja termasuk jumlah orang yang telah dijangkau.
- Menganalisa peran dari komite sekolah dalam menunjang keberhasilan pencapaian tujuan proyek
Efisiensi
- Meninjau ketepatan dan besaran penggunaan dana proyek hingga saat ini dibandingkan dengan perencanaan
- Meninjau jadwal pelaksanaan dan kualitas pelaporan
- Meninjau aspek manajemen secara kuantitatif dan kualitatif seperti alokasi sumberdaya, sistem dan alat-alat monitoring, dan asistensi teknis
- Mengidentifikasi faktor-faktor dan tantangan yang memengaruhi efisiensi pelaksanaan proyek (aspek teknis, manajerial, organisasi)
Keberlanjutan dan
Dampak
- Meninjau sejauhmana keluaran-keluaran proyek memiliki peluang untuk dikembangkan lebih lanjut oleh komunitas sekolah dan pemerintah
- Meninjau dampak intervensi proyek pada komunitas sekolah dan lingkungannya
Jaringan dan
Pembelajaran
- Menilai tingkatan dan keterwakilan penerima manfaat dan para pihak (pemerintah, forum PRB) dalam pelaksanaan proyek
- Meninjau strategi pengelolaan pengetahuan dan komunikasi ke para pihak
- Mengidentifikasi pembelajaran yang signifikan yang berkaitan dengan efektivitas, efisiensi, keberlanjutan, jaringan dan dampak proyek.
4. LINGKUP PEKERJAAN
Konsultan
diharapkan membentuk tim kerja untuk menjalankan evaluasi proyek dan melakukan
koordinasi dan komunikasi dengan Tim Plan International Indonesia. Tugas dan
tanggungjawab konsultan adalah sbb.:
- Menyusun proposal yang menggambarkan secara rinci metodologi dan anggaran yang dibutuhkan untuk menjalakan evaluasi.
- Merekrut, melatih dan mengelola tim evaluasi termasuk enumerator
- Mengusulkan alat (tools) yang akan digunakan dalam evaluasi termasuk kerangka sampel, panduan wawancara dan diskusi kelompok terfokus, dan skema kontrol kualitas kepada tim Plan International
- Mengembangkan sistem entri dan pengelolaan data
- Bertanggungjawab pada operasional evaluasi di lapangan termasuk logistik, perizinan termasuk dari individu dan keluarga yang dilibatkan dalam kegiatan evaluasi
- Berkoordinasi dengan Tim Proyek RSSI selama implementasi lapangan
- Mengumpukan, mengkompilasi dan menganalisis semua data yang dikumpulkan dan menyusun laporan evaluasi
- Menjaga segala informasi dan data yang disediakan oleh Plan International Indonesia dan temuan evaluasi sebagai rahasia.
5. KELUARAN
Konsultan
diharapkan dapat menghasilkan dan menyerahkan hal-hal sbb.:
- Rencana evaluasi berupa rincian implementasi dan usulan alat pengumpulan data sesuai kelompok sasaran yang akan disepakati sebelum pelaksanaan pengumpulan data di lapangan.
- Presentasi temuan awal pada Tim RSSI dan TIM MER&D, setelah aktifitas lapangan dilakukan (format naratif dan Ms.PowerPoint)
- Draf laporan dalam Bahasa Indonesia dalam dua minggu setelah aktivitas lapangan diselesaikan
- Presentasi laporan pada Plan International Indonesia untuk diskusi dan umpan balik
- Laporan evaluasi final dalam Bahasa Indonesia dan laporan ringkas dalam Bahasa Inggris untuk mendapatkan umpan balik dari Plan International Indonesia (format Ms. Words)
- Dokumen terkait evaluasi berupa kuesioner (bila ada), transkrip wawancara, daftar hadir, foto dan materi penting lainnya
- Presentasi temuan dan rekomendasi untuk diseminasi (format Ms.PowerPoint)
- Materi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) seperti infografis untuk tujuan publikasi dan advokasi
6. JADWAL
Kegiatan
evaluasi dilakukan pada periode akhir bulan Februari hingga minggu ke-2 bulan
Maret 2017.
7. ETIKA DAN PENYATAAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK
Tim
konsultan dan staf Plan International harus tunduk pada kebijakan perlindungan
anak Plan International. Tim Konsultan harus mengikuti prinsip etik ketika
melibatkan manusia dalam kegiatan studi dan mendapatkan persetujuan tertulis
darinya. Izin dari orang tua diperlukan apabila melibatkan anak-anak berusia
kurang dari 18 tahun. Form persetujuan harus ditandatangi oleh anak/orang tua
setelah mereka mendapatkan penjelasan tentang tujuan studi. Pelatihan terkait
hal ini merupakan bagian dari kegiatan konsultansi ini.
8. KRITERIA SELEKSI KONSULTAN
Konsultan
yang berminat mengajukan proposal harus memenuhi kriteria sbb.
- Memiliki kualifikasi latarbelakang akademik, pengetahuan, pengalaman dan kapasitas untuk melakukan evaluasi proyek pembangunan, termasuk memahami struktur proyek
- Memiliki pengalaman melakukan evaluasi proyek yang berpusat pada anak / sekolah minimal 3 tahun
- Memiliki pengetahuan yang cukup tentang lokasi studi
- Memiliki kemampuan mengelola tim untuk menyelesaikan kegiatan dalam waktu yang relatif singkat
- Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang kuat dengan metode partisipatif
- Memiliki kemampuan yang baik dalam menulis laporan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
- Memiliki pengalaman kuat untuk mendiseminasikan temuan penelitian/evaluasi
9. TATACARA SELEKSI KONSULTAN
Langkah Pertama: Konsultan mengajukan
lamaran melalui surat elektronik ke: Ajun.Khamdani@plan- international.org
dan ditembuskan ke: Sulistiono.sulis@plan- international.org; dan Frederika.Rambu@plan- international.org sebelum pukul
17.00 WIB, tanggal 20 Februari 2017 dengan melampirkan
dokumen sbb.:
- Profil organisasi (untuk lembaga konsultan) atau CV (untuk konsultan individu).
- Proposal yang terdiri dari dua bagian:
- Proposal Teknis berisi deskripsi usulan aktifitas, metodologi (disain sampel, teknik pengumpulan data) dan rencana implemantasi yang mencakup jadwal kegiatan. Proposal teknis harus menggambarkan kualifikasi anggota tim termasuk peranannya dalam kegiatan evaluasi. Konsultan juga harus mendeskripsikan pengalamannya dalam menjalankan studi/evaluasi sejenis termasuk aspek finansial dan teknis (dalam format Ms.Words)
- Proposal Anggaran berisi rincian anggaran biaya seperti fee bagi konsultan dan anggota tim, transportasi,akomodasi, ATK dan kebutuhan lainnya (dalam format Ms.Excell)
- Contoh laporan penelitian atau evaluasi sebelumnya
Langkah Kedua: Berdasarkan
proposal yang diterima, Plan International Indonesia akan membuat daftar calon
konsultan terpilih (shortlisted candidates)
dan mengundangnya untuk mempresentasikan proposalnya. Pada tahap selanjutnya Plan
International Indonesia akan memilih dan menunjuk satu konsultan.
Hanya konsultan
terpilih (shortlisted) yang akan
dihubungi untuk proses seleksi
No comments:
Post a Comment