Wednesday, February 15, 2017

Plan International Indonesia Need Partner for Implementation Project


Kerangka Acuan
Proyek BLOOM – Gerak Serempak!
 
 
Assesmen dan Seleksi Lembaga Mitra Pelaksana
Wilayah Flores dan Lembata
 
 
Latar Belakang
   
Plan adalah salah satu organisasi internasional tertua dan terbesar di dunia yang memperjuangkan hak-hak anak, didirikan pada tahun 1937 di Spanyol. Plan mulai bekerja di Indonesia pada tahun 1969, untuk meningkatkan kehidupan anak-anak Indonesia, kaum muda, dan masyarakat melalui program-program kesehatan dan gizi, pembelajaran di usia dini dan stimulasi (PAUD), perlindungan anak dan partisipasi, air bersih dan sanitasi, kesiap-siagaan bencana, respons bantuan kemanusiaan, serta pemberdayaan ekonomi bagi kaum muda. Plan adalah organisasi independen, tanpa afiliasi keagamaan, politik atau pemerintah tertentu. Pada Implementasi proyek, Plan menggunakan pendekatan berbasis hak yang berfokus pada anak atau Child Centered Community Development (CCCD) – dimana salah satu strategi kuncinya adalah "bekerja dengan kemitraan dan aliansi". Formasi kemitraan merupakan komponen penting dalam membangun hubungan dan merupakan sarana dengan pendekatan yang berkelanjutan untuk mempromosikan CCCD. Kemitraan juga akan memperluas jangkauan dan dampak program serta mengembangkan kapasitas semua organisasi yang terlibat melalui pembelajaran satu sama lain yang saling menguntungkan. Kemitraan juga dapat berfungsi untuk mempengaruhi kebijakan dan praktek-praktek yang berdampak pada pemenuhan hak-hak anak.Indonesia memiliki populasi kaum muda terbesar keempat di dunia dengan lebih dari 65 juta orang muda
antara usia 15 dan 29. Di Nusantara, mereka membuat kontribusi penting kepada masyarakat dan
merupakan aset negara yang paling berharga. Meskipun pembangunan Indonesia semakin pesat selama 15 tahun terakhir, orang-orang muda miskin dan rentan, khususnya anak perempuan dan perempuan muda, sering tidak memiliki keterampilan hidup yang diperlukan dan kompetensi dasar agar sukses dalam transisi menjadi orang dewasa. Di seluruh negeri orang-orang muda tidak memasuki pasar kerja sesuai dengan pendidikan yang diperlukan, keterampilan hidup, atau kompetensi pra-kerja dasar, sehingga menghasilkan level pengangguran dan setengah pengangguran yang cukup tinggi.Better Life Options and Opportunities Model (BLOOM) Project adalah salah satu project Plan International Indonesia yang fokus pada remaja usia 13-19 tahun. Project ini akan menggunakan kurikulum yang disebut Choose A Future (CAF) – Memilih Masa Depan – sebagai dasar pelaksanaan kegiatan. Pendekatan BLOOM telah dievaluasi secara mendalam dan terbukti efektif terkait ketrampilan hidup yang transformatif gender dan pemberdayaan remaja, khususnya anak perempuan. Proyek BLOOM akan fokus di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang merupakan salah satu wilayah yang paling miskin dan terbelakang di Indonesia. Isu utama yang berdampak bagi penduduk adalah pengangguran, kurangnya akses pendidikan, dan tingkat kematian bayi yang tinggi. Proyek BLOOM akan bekerja di Flores dan Lembata, di kabupaten Sikka, Nagekeo dan Lembata. Masalah yang paling mendesak untuk remaja perempuan di provinsi ini terkait dengan pendidikan,perlindungan dan kesehatan seksual dan reproduksi (SRH). Umumnya tingkat pendidikan masyarakat rendah di provinsi ini. Hanya 57 persen menyelesaikan sekolah dasar dan 9,5 persen bekerja dengan ijazah SMA atau Universitas. Berdasarkan survei pasar tenaga kerja yang dilakukan oleh Plan International Indonesia pada tahun 2013, kurangnya kesempatan kerja merupakan alasan utama bagi para lulusan pendidikan rendah. Dalam survei ini, remaja terpaksa keluar dari  sekolah untuk memberikan adik-adik mereka kesempatan bersekolah dan mereka harus mencari pekerjaan untuk membantu membayar biaya sekolah adik-adik mereka. Di kebanyakan keluarga, pendidikan bagi anak laki-laki lebih diutamakan dibandingkan anak perempuan. Di NTT, 90 persen masyarakat beragama Katolik dan merupakan hal biasa bagi anak perempuan Katolik terpaksa harus putus sekolah, terlebih setelah mereka mendapat pemberkatan pada usia 12 atau 13 tahun dan mereka bertanggung jawab untuk mengelola pekerjaan rumah tangga dan bekerja di ladang.Merespon permasalahan tersebut, Proyek BLOOM Plan International Indonesia akan membahas beberapa masalah utama terkait remaja dan orang muda di NTT di 3 kabupaten, mulai dari pembentukan hidup sampai kepada bagaimana mereka bisa menentukan atau memilih masa depan mereka sendiri, keterampilan hidup dan kesiapan tenaga kerja untuk mempersiapkan orang muda migrasi yang aman dan membantu mereka menemukan pekerjaan tetap, mendukung anak-anak mereka, dan mencapai standar hidup yang layak.Proyek ini bertujuan untuk mendukung 1,800 remaja perempuan dan laki-laki yang berusia 13-19 tahun dan diutamakan adalah remaja putus sekolah, dan 5,000 anggota keluarga dan masayrakat di Kabupaten Flores dan Lembata dan akan bekerja di 20 desa di Flores dan 10 desa di Lembata. Proyek ini juga sejalan dengan dua prioritas utama Country Strategic Program (CSP), Kesehatan seksual dan reproduksi (SRH) dan pemberdayaan ekonomi kaum muda (YEE). BLOOM juga akan bekerjasama dengan remaja dan pemuda untuk melatih mereka mencari pekerjaan, Pertanian Organik (Green Skills), usaha pengembangan mikro, dan untuk mendaftar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kerja.Dengan pendekatan transformatif gender yang menggabungkan pendidikan nonformal, membangun keterampilan, masyarakat yang kuat dan keterlibatan kelembagaan yang membahas akar penyebab ketidaksetaraan gender, dan keterampilan kesiapan kerja yang akan membantu orang-orang muda mencapai pekerjaan yang layak, proyek ini diharapkan mampu 1.   Membangun konsep diri (self-concept) yang positif dan membangun lembaga dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi menggunakan kurikulum keterampilan hidup; 2. Memberi peluang bagi remaja perempuan dan laki-laki untuk pilihan pekerjaan non-tradisional dan menyiapkan mereka mendapatkan pekerjaan yang layak.3. Melibatkan orang tua, mentor dan pemangku kepentingan masyarakat berinvestasi terhadap pengembangan remaja yang positif
Kurikulum Choose A Future! akan digandeng dengan kurikulum kesiapan kerja yang telah dikembangkan oleh Plan. Kedua kurikulum ini berpotensi kuat menciptakan ruang belajar bagi anak perempuan dan anak laki-laki, juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang dan mempraktekkan ketrampilan hidup di lingkungan yang aman. Secara bersama-sama mereka akan bermimpi/membayangkan masa depan baru dimana anak perempuan dan laki-laki mempunyai kekuatan dan pengetahuan menentukan kesehatan diri dan memberikan keputusan. Mereka akan mendobrak tradisi gender dalam mengeksplor kesempatan kerja baru dan ketrampilan hidup untuk mendapatkan pekerjaan. Tentunya, mereka akan didukung oleh masyarakat (orang dewasa) yang mempunyai andil dalam investasi perkembangan mereka dan mendukung mereka menjadi manusia dewasa yang sukses.
Proyek ini pada akhirnya diharapkan akan berkontribusi dan berhasil dalam 1. Penguatan lembaga dan kapasitas remaja khususnya remaja perempuan dalam membuat pilihan hidup sehat khusus-nya yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi seksual mereka. 2. Meningkatkan kapasitas remaja khususnya remaja perempuan dalam mendemontsrasikan ketrampilan kerja yang relevan 3. Meningkatkan dukungan pemerintah dan masyarakat bagi pengembangan karir dan individu remaja khususnya remaja perempuan.
Tujuan Kemitraan
Untuk membangun sinergisitas yang positif dengan masyarakat juga pemerintah serta keberlanjutan program di masa yang akan datang, Plan International Indonesia akan menggandeng organisasi atau LSM lokal yang berkompeten di bidang kesehatan reproduksi dan ketrampilan hidup di provinsi NTT, terutama di wilayah kerja proyek untuk menjadi mitra kerja PLAN sebagai pelaksana utama proyek ini selama 3 tahun di 3 kabupaten yang disebutkan di atas.
Hubungan Kemitraan
Tipe kemitraan yang dibutuhkan dalam menjalankan proyek ini adalah kemitraan dalam mengimplementasikan proyek.  Perjanjian kemitraan menetapkan pemahaman yang jelas tentang tujuan, peran, tanggung jawab, proses, biaya, dan hasil kerja dari semua pihak dan kewajiban yang harus dibayar. Diharapkan relasi yang terjadi dalam kemitraan ini adalah relasi dua arah, berkontribusi pada pembelajaran dan akuntabilitas yang saling menguntungkan serta pencapaian tujuan-tujuan kemitraan.
Ruang Lingkup Pekerjaan
Mitra kerja PLAN akan bertanggung jawab dalam kegiatan besar sebagai berikut:
Kegiatan Persiapan/awal: 1.  Mempelajari proposal BLOOM project sebagai panduan dalam pelaksanaan pekerjaan 2. Mempelajari monitoring dashboard dan monitoring tools lainnya sebagai panduan dalam monitoring dan capaian project 3. Desain pelaksanaan kegiatan secara detail termasuk anggaran kegiatan 4. Menetukan time-line kegiatan selama periode proyek dan secara tahunan 4. Melibatkan pemerintah dengan meningkatkan dan memperkuat kapasitas mereka terkait SRH (kesehatan reproduksi seksual) dan life skills  (pilihan hidup sehat) 5. Workshop start up project dengan mitra dan staff PLAN termasuk pemerintah terkait 6.  Mengadakan launching project dengan pemerintah 3 kabupaten – Negekeo, Sikka dan Lembata 7.  Mengadakan pertemuan koordinasi rutin dengan pemerintah di level kabupaten  7. Workshop tentang advokasi di semua level stakeholder 8.  Kunjungan belajar bagi kabupaten baru (Nagekeo dan Lembata) ke Kabupaten Sikka
Meningkatkan kapasitas Komite Pendukung Project (PSC) untuk menunjukkan ketrampilan kerja yang relevan 1.  Melakukan sosialisasi dan perekrutan peserta kegiatan BLOOM (Komite Pendukung, Remaja, Fasilitator) 2. Melaksanakan dan terlibat dalam pertemuan bulanan rutin dengan PSC di level kabupaten  3. Meningkatkan kapasitas PSC 2 kali dalam setahun (semi-annual)
Meningkatkan dukungan pemerintah dan masyarakat terkait kesempatan pengembangan pribadi dan karir bagi remaja 1.  Melaksanakan training/refreshment training terkait Modul BLOOM dan perlengkapannya di semua level (termasuk training untuk fasilitator) 2.  Membuat anggaran untuk pembayaran fasilitator secara berkala 3. Pembentukan dan pelaksanaan pusat belajar bagi remaja yang inklusif  4. Wisuda setiap tahap dan kegiatan lanjutan  5. Pelaksanaan kelas ketrampilan kesiapan kerja bagi remaja
Monitoring dan Evaluasi 1.  Melakukan monitoring dan mengumpulkan data sesuai kebutuhan proyek dengan menggunakan tools yang telah ditetapkan oleh MERD PLAN untuk proyek ini 2.  Membuat laporan secara bulanan dan atau kuartal sesuai kebutuhan proyek dan diserahkan kepada Plan secara berkala dalam bentuk naratif (progress, termasuk cerita sukses dan testimony) dan laporan keuangan
Capaian Yang Diharapkan  1 ) 1,800 remaja ( 1,260 remaja perempuan dan 540 remaja laki-laki) usia 13-19 tahun  2) 5,000 anggota keluarga dan masyarakat di 3 kabupaten 3)  60 fasilitator BLOOM 4)  30 kelompok remaja  5) 6 Komite Pendukung Project (PSC) terbentuk 6 ) MoU dengan pemerintah dan masyarakat untuk keberlanjutan dan replikasi BLOOM ditandatangani
Tata Cara Aplikasi
Plan mengundang organisasi yang berminat khususnya yang berlokasi di wilayah NTT, terutama yang bekerja di Flores dan Lembata untuk mengirimkan Surat Pernyataan Minat (EOI – Expression of Interest) dengan format proposal sebagai berikut A/ Latar Belakang – mendeskripsikan gambaran proyek secara umum
B/ Tujuan – menjelaskan tujuan proyek C/ Capaian – menjelaskan capaian dan hasil project D/  Desain Pelaksanaan Program– menjelaskan aktivitas dari program secara detail termasuk uraian anggaran pelaksanaan setiap kegiatan/kebutuhan pelaksanaan program  
Deskripsi Aktivitas
Rencana Kebutuhan Anggaran
Waktu
Personal:
-          Gaji
-          Asuransi
-          Dll
 
 
Operasional:
-          Transport
-          Biaya untuk kantor
-          Dll
 
 
Kegiatan Program:
1.         
 
 
2.         
 
 
3.         
 
 
E/ Strategi Pelaksanaan Program – mendeskripsikan pendekatan dan metode yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan proyek BLOOM. Termasuk langkah advokasi yang akan dilakukan baik di level desa, kecamatan maupun kabupaten. F/ Monitoring dan Evaluasi – menjelaskan teknik pengumpulan data yang dilakukan dan teknik monitoring kemajuan (progress) program untuk memenuhi capaian proyek G/ Exit Strategy Kemitraan dan Rencana Keberlanjutan Program
Proposal dikirimkan kepada Plan International Indonesia selambat-lambatnya pada 21 Februari 2017 dengan mengacu pada TOR di atas sekaligus melampirkan dokumen organisasi (pemohon):
seperti profil organisasi pemohon, pengalaman kerja sebelumnya. Anggaran yang diusulkan cukup besaran saja dan ditulis dalam mata uang Rupiah (IDR). Dokumen-dokumen di atas dapat dikirim melalui email ke marzalena.zaini@plan-international.org
EOI (Expression of Interest) – Surat Pernyataan Minat 1.   Deskripsi profil dari organisasi  2. Keterangan legalitas dan pengalaman yang relevan  3. Deskripsi ringkas dari proyek (proposal) 4. Anggaran (alokasi dalam bentuk besaran saja) 5. Exit strategy kemitraan dan rencana keberlanjutan program
Scoring penilaian calon mitra kerja BLOOM Project:
1.        Kesesuaian proposal dengan kebutuhan project                                      15%
2.        Rencana besaran kegiatan dan penganggaran                                          25%
3.        Komitmen & kontribusi mitra kerja terhadap kegiatan project                15%
4.        Innovasi yang dikembangkan untuk kemajuan project                            15%
5.        Profil (spesialisasi) dan pengalaman organisasi                                      30%

No comments:

Post a Comment