CBM Indonesia is seeking an
External Consultant for Baseline Survey, ISEE, Tuban - Probolinggo
Nama Kegiatan
|
Survei Dasar (Baseline Survey)–
Pengetahuan Masyarakat Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Tuban
Tentang Pelayanan Kesehatan Mata yang Inklusif serta Isu Disabilitas
Dalam Masyarakat
|
Lowongan Posisi
|
External Consultant
|
Lokasi Kegiatan
|
Kabupaten Tuban dan Probolinggo
|
Waktu kegiatan survey
|
8-12 July 2018
|
CBM
is an international development organization whose primary purpose is
to improve the quality of life of the world’s poorest persons with
disabilities
and those at risk of disability. CBM works with partner organizations
in low income countries to develop and ensure that persons with
disabilities and their families have ready access to affordable and
comprehensive health care and rehabilitation programmes,
quality education programmes and livelihood opportunities. Working with
persons with disabilities, CBM advocates for their inclusion in all
aspects of society, and for the inclusion of disability in international
cooperation.
|
Latar Belakang
|
|||||||||||||||||||||
Proyek
ini (I-SEE) telah dirancang untuk membantu otoritas kesehatan setempat
dan layanan yang ada dalam mengurangi gangguan penglihatan dan kebutaan,
terutama yang disebabkan
katarak dan gangguan refraksi pada anak-anak. Provinsi Jawa Timur,
berdasarkan
Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) di 15 provinsi untuk
memiliki prevalensi kebutaan tertinggi pada orang yang berusia 50 tahun
dan lebih tua yaitu 4,4% dibandingkan dengan provinsi lain di mana RAAB
telah dilakukan di Indonesia. . Proyek ini
akan meningkatkan dan meningkatkan praktik-praktik yang berkaitan
dengan pencegahan kebutaan yang dapat dihindari dan pengobatan kesalahan
bias anak-anak melalui pengenalan sistem kesehatan mata yang lebih
komprehensif dan proaktif yang melibatkan layanan
kesehatan tingkat dasar dan menengah serta masyarakat.
Kabupaten Tuban dan Probolinggo telah dipilih sebagai daerah fokus proyek
dan sangat
penting bagi proyek I-SEE (Inclusive System for Effective Eye-care/
Sistem Kesehatan Mata yang Efektif dan Inklusif) yang diimplementasikan
oleh
Yayasan Paramitra melalui dukungan Christoffel Blinden Mission (CBM)
untuk melakukan survei dasar (baseline survey) tentang faktor- faktor
yang berhubungan dengan pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam upaya
mendapatkan pelayanan kesehatan
mata.
|
|||||||||||||||||||||
Tujuan
|
|||||||||||||||||||||
1.
Mengidentifikasi Mengetahui Tingkat Operasi Katarak (Cataract Surgical Rate) dan jumlah pasien katarak yang bisa kembali beraktifitas untuk meningkatkan kehidupan
merekasetelah melakukan operasi.
2.
Mengidentifikasi aksesibilitas fasilitas kesehatan tingkat dasar dan menengah bagi difabel.
3.
Mengidentifikasi jumlah penyandang gangguan pengelihatan yang tidak dapat disembuhkan (uncorrectable vision) di Kabupaten Tuban dan Probolinggo
4.
Mengidentifikasi tingkat kepuasan kelompok difabel terkait pelayanan dan fasilitas kesehatan di Kabupaten Tuban dan probolinggo.
5.
Mengidentifikasi
kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur terkait pelayanan
terhadap kelompok difabel yang meliputi (a) jumlah puskesmas dan rumah
sakit yang terlibat
untuk melakukan pelaporan terkait penanganan operasi katarak dan
pencatatan angka penanganan operasi katarak tiap tahun (b) jumlah
pelatihan bagi Penyuluh Kesehatan Masyarakat sebagai perawat penyakit
mata di masyarakat (c) Jumlah dan jenis pelatihan bagi
Penyuluh Kesehatan Masyarakat terkait pelaporan aktivitas, pencatatan,
dan pembuatan database pelayanan kesehatan mata di masyarakat, dan (d)
daftar fasilitas publik terkait pelayanan kesehatan mata yang dapat
diakses oleh masyarakat penyandang disabel(e)
penyediaan layanan rehabilitasi bagi penyandang tuna netra
6.
Mengukur
tingkat pengetahuan masyarakat tentang pelayanan kesehatan terkait
dengan isu-isu disabilitas terutama hak-hak penyandangdisabilitas pada
masyarakat yang terdiri
dari anggota kelompok masyarakat, guru, dan aparat tingkat Desa yang
menjadi sasaran survei.
7.
Mengidentifikasi
peran organisasi masyarakat penyandang disabilitas (DPO) terkait
keterlibatan dalam dalam peningkatan pelayanan kesehatan mata
8.
Mengidentifikasi
kebijakan dan lingkungan pendukung yang relevan dengan para penyandang
disabilitas yang meliputi (a) jumlah institusi/komite/organisasi yang
menangani
mata yang diakui atau belum diakui pemerintah daerah setempat (b)
identifikasi kebijakan yang telah diterbitkan terkait dengan penanganan
gangguan penglihatan dan pencegahan kebutaan (c) Identifikasi alokasi
anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
terkait penanganan gangguan pengelihatan dan kebutaan (d) identifikasi
sistem pelaporan dan database tentang kesehatan mata oleh pemerintah
daerah setempat.
9.
Mengidentifikasi jumlah artikel terbit yang mempromosikan pencegahan kebutaan dan hak disabilitas, tanpa kompensasi dari proyek.
|
|||||||||||||||||||||
Metodologi
|
|||||||||||||||||||||
Berdasarkan
tujuan di atas, dibutuhkan metodologi penelitian baik kuantitatif
maupun kualitatif yang penggunaannya disesuaikan dengan karakteristik
data yang dikumpulkan dan dianalisis. Penggunaan
metodologi juga nantinya akan mempertimbangkan karakteristik indikator
pencapaian proyek yang terdapat secara terstruktur dalam
logical framework.
|
|||||||||||||||||||||
Ruang Lingkup dan Pengumpulan Data
|
|||||||||||||||||||||
Ruang lingkup kajian ini difokuskan pada desa desa yang.di wilayah
Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Tuban.
a.
Persiapan
Persiapan
dilakukan oleh pelaksana pekerjaan dalam rangka mempersiapkan
pelaksanaan kegiatan, antara lain meliputi koordinasi
dan konsolidasi tim tenaga ahli, surveyor dan tenaga administrasi yang
terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan. Serta hal-hal yang diperlukan
disiapkan dalam pelaksanaan pengumpulan data
b.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data
menggunakan
Metode
data sampling dengan pendekatan pengambilan data Monitoring and
Learning (M&L). Metode ini menggunakan 3 jenis kuisioner yang
berbeda untuk 3 wilayah (domain) sumber data survei :
1.
Perorangan : Dengan 3 jenis personal yang berbeda, yaitu :
-
Seorang pengguna layanan kesehatan masyarakat
-
Seorang penyandang disabilitas pengguna layanan kesehatan masyarakat
-
Seorang penyandang disabilitas yang tidak pengguna layanan kesehatan msayarakat
2.
Kelompok
komunitas: Seorang perwakilan pengurus kelompok komunitas dalam
masyarakat seperti: Komunitas Difable, kelompok remaja masjid, kelompok
pos pelayanan terpadu
(posyandu), kelompok PKK dll
3.
Organisasi
atau institusi: Seorang perwakilan pengurus atau pejabat organisasi
atau institusi seperti: ketua RT atau Ketua RW, Pejabat Desa/Kelurahan,
Pejabat Kecamatan,
staf layanan kesehatan.
Dari
jenis sumber data tersebut di atas maka total jenis sumber data adalah 5
orang. Untuk memenuhi sebaran survei di
seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo dan Tuban, maka survei akan
dilakukan di 7 (tujuh) cluster area yang dibuat oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Probolinggo dan Tuban, di setiap cluster akan dipilih 10 desa
secara random. Sehingga akan didapatkan 5 orang sumber
data di 70 desa di lingkungan Kabupaten Probolinggo dan Tuban. Total
hasil kuisioner dari survei adalah: 5 x 70 = 350 kuisioner masing masing
Kabupaten.
Selain
survei langsung ke lapangan, baseline survei juga kan menggunakan dan
menganalisa data-data laporan yang sudah
berhasil dikumpulkan dan hasil survei kesehatan mata dan disabilitas
yang terkait yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Dinas Sosial
Kabupaten Kabupaten Probolinggo dan Tuban dan PMN RS Mata.
Sedangkan analisis
data untuk pengolahan data hasil survey, berupa kompilasi data,
penilaian terhadap berbagai keadaan yang dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip pendekatan dan metode serta teknis analisa yang dapat
dipertanggung jawabkan baik secara ilmiah maupun secara praktis..
|
|||||||||||||||||||||
Hasil yang diharapkan
|
|||||||||||||||||||||
Hasil yang diharapkan dalam kegiatan
baseline survey ini adalah adanya laporan yang komprehensif dalam
Bahasa Indonesia terkait dengan tujuan-tujuan yang telah disebutkan
dalam bagian sebelumnya. Laporan tersebut sangat diharapkan dapat
memberikan gambaran secara ilmiah mengenai kondisi-kondisi
yang masuk dalam ruang lingkup proyek sehingga dapat menjadi referensi
dalam penyusunan strategi dan target pencapaian berdasarkan
logical framework dari proyek.
|
|||||||||||||||||||||
Rencana Kegiatan
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Kualifikasi & Persyaratan
|
|||||||||||||||||||||
-
Memiliki
pengalaman sebagai peneliti dan atau kepala peneliti dalam kegiatan
riset sosial, pengembangan masyarakat dan kesehatan terutama kesehatan
mata
-
Memiliki pengetahuan mengenai inklusif disabilitas
-
Dapat menunjukan kemampuan penulisan laporan yang komprehensif
-
Menguasai metode penelitian baik kualitatif dan kuantitatif
-
Memiliki kemampuan interpersonal, komunikasi yang baik dan memahami budaya setempat.
-
CBM
adalah organisasi yang ramah pada anak. Setiap pihak yang bekerja pada
CBM patuh pada Komitmen staff CBM dan Komitmen Perlindungan Anak CBM.
|
Pengajuan Proposal
|
Consultant mengajukan proposal melalui email ke:
indonesia.recruitment@cbm.org dan cc ke:
galih.pramono@cbm.org sebelum tanggal
2 July jam 5 sore
dilengkapi dengan dokumen berikut:
|
1.
Profil Organisasi (untuk lembaga) atau CV (untuk individu)
|
2.
Proposal yang memuat:
|
a.
Technical Proposal
comprising the description of proposed activities,
methodology (sampling design, data collection technique), and
implementation plan which includes study schedule and timeline for data
analysis. The technical proposal should demonstrate understanding of
study ethic, qualification of study team members and
their CVs, as well as their roles in the study.. The consultant should
also describe her/his experience in conducting similar survey, and
financial and technical capacity (in Ms. Words format)
|
b.
Budget Proposal comprising details of budget plan such as consultant
and team’s fees, transportation, stationeries and other survey necessities. (in Ms. Excel format)
|
c.
Sample of previous research or survey report
|
Woman and/or
person with disability are encouraged to apply
|
No comments:
Post a Comment