Overview
Indonesia
Climate Change Trust Fund (ICCTF) merupakan Lembaga Wali Amanat Nasional (National Trust Fund) di bawah koordinasi
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang memiliki misi
mendukung target penurunan emisi Gas Rumah Kaca pemerintah sebesar 41% pada
tahun 2030. Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, ICCTF membentuk sekretariat dengan fokus pada empat thematic windows, yaitu: mitigasi
berbasis lahan, adaptasi dan ketahanan, energi dan kelautan.
Sebagai
salah satu unit kerja di bawah Kementerian PPN/ Bappenas, ICCTF memiliki mandat
untuk mendukung Bappenas dalam penyusunan kebijakan terkait perubahan iklim.
Saat ini, Kementerian PPN/ Bappenas tengah menginisiasi Perencanaan Pembangunan
Rendah Karbon (PPRK) sebagai suatu platform baru dalam pembangunan yang bertujuan
untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial melalui pembangunan rendah
emisi serta meminimalkan eksploitasi Sumber Daya Alam. Melalui pendekatan ini,
pertimbangan terkait daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup dan Sumber
Daya Alam menjadi bagian penting dalam pembangunan, serta terintegrasi dalam
perencanaan pembangunan di masa mendatang.
Kementerian PPN/ Bappenas
berkomitmen untuk mulai beralih kepada Pembangunan Rendah Karbon melalui
pengintegrasian Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon (PPRK) ke dalam RPJMN
2020-2024. Dengan mengintegrasikan PPRK ke dalam RPJMN 2020-2024, kebijakan
pembangunan yang dipilih harus memperhatikan aspek-aspek ketersediaan sumber
daya alam serta kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Dalam menyusun kebijakan
Pembangunan Rendah Karbon, salah satu metodologi yang digunakan adalah
pemodelan non-spasial dengan System Dynamics
sebagai alat analisisnya. Pendekatan System
Dynamics dilakukan dengan bantuan komputasi untuk analisis desain dan
kebijakan. System Dynamics dapat
diimplementasikan untuk berbagai permasalahan yang muncul dalam sistem sosial,
manajerial, ekonomi atau lingkungan yang kompleks. Pemodelan menggunakan System
Dynamics dicirikan dengan adanya saling ketergantungan, interaksi timbal balik,
umpan balik informasi, dan kausalitas.
System Dynamics digunakan sebagai alat
analisis dengan beberapa pertimbangan, antara lain: i) mengakomodasi feedback
dari berbagai aspek; ii) mampu menggambarkan proses pengambilalihan keputusan
makro/ mikro; iii) mampu disimulasikan dan menggambarkan trade-off berbagai
kebijakan yang diambil; iv) mampu menjadi sarana dialog berbagai stakeholder
dalam penyusunan kebijakan; dan v) menjadi alternatif pendekatan terintegrasi.
Hasil pemodelan dengan
menggunakan System Dynamics telah
digunakan dalam kajian Laporan Pembangunan Rendah Karbon Indonesia yang disusun
secara kolaboratif dan hasilnya diluncurkan oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas.
Ke depan, terdapat kebutuhan yang sangat besar untuk mengembangkan berbagai
model dan skenario kebijakan menggunakan System
Dynamics, termasuk mendampingi Pemerintah Daerah dalam menyusun kebijakan
Pembangunan Rendah Karbon pada tingkat provinsi.
Tugas dan Tanggung Jawab
Tenaga Ahli Pemodelan Non
Spasial bekerja di bawah arahan Direktur Lingkungan Hidup Bappenas dan
berkoordinasi secara intensif dengan ICCTF dan Staf Direktorat Lingkungan Hidup
yang menangani Pembangunan Rendah Karbon. Adapun tugas Tenaga Ahli Pemodelan Non
Spasial antara lain:
a.
Memberikan dukungan teknis terhadap Direktorat
Lingkungan Hidup Bappenas dan ICCTF dalam melakukan pemodelan dan analisis
skenario kebijakan Pembangunan Rendah Karbon menggunakan System Dynamics.
b..
Memberikan opini dan tanggapan terhadap model
System Dynamics yang dikembangkan oleh konsultan pemodelan, sehingga sejalan dengan
arahan Direktorat Lingkungan Hidup Bappenas.
c.
Menyediakan alternatif solusi bagi kerangka dan
model skenario kebijakan Pembangunan Rendah Karbon yang dikembangkan dalam
mendukung RPJMN 2020-2024
d.
Memberikan dukungan troubleshooting sehari-hari terhadap model System Dynamics baik yang dikembangkan oleh konsultan lokal maupun
internasional, sesuai dengan arahan Direktur Lingkungan Hidup Bappenas
e.
Memberikan peningkatan kapasitas kepada Staf
Direktorat Lingkungan Hidup Bappenas dan Staf ICCTF dalam konteks pemodelan dan
analisis non-spasial.
Keluaran
a.
Laporan yang berisi identifikasi, hasil verifikasi dan validasi model,
serta tanggapan dan rekomendasi terhadap model System Dynamics yang telah dikembangkan sebelumnya
b.
Laporan hasil simulasi dan analisis terhadap berbagai skenario kebijakan
dan indikator Pembangunan Rendah Karbon untuk mendukung RPJMN 2020-2024
c.
Aplikasi komputer dari pemodelan System
Dynamics untuk Pembangunan Rendah Karbon
1.
Pendidikan minimal S1 (Sarjana) dengan latar pendidikan Ilmu Komputer/
Perencanaan Wilayah dan Kota/ Teknik Lingkungan/ Ekonomi/ Studi Pembangunan
atau pendidikan lainnya yang berkaitan dengan Analisis Sistem (System Analyst).
2.
Menguasai software pemodelan System
Dynamics, khususnya Vensim, yang ditandai dengan sertifikat keahlian
3.
Memiliki akumulasi pengalaman minimal 3 tahun dalam bidang System Dynamics
Analysis
4.
Memiliki akumulasi pengalaman minimal 1 tahun dalam bidang policy analysis
5.
Memiliki pengalaman berinteraksi dan bekerja di lingkungan pemerintah
6.
Mampu bekerja sama dengan tim
7.
Mampu bekerja di luar jam kerja dan di bawah tekanan
Surat lamaran beserta dokumen pendukung
(Curriculum Vitae, Ijazah, Sertifikat) dapat dikirimkan ke Sekretariat ICCTF
melalui emaiI secretariat@icctf.or.id selambatnya tanggal 20 Juni 2019.
No comments:
Post a Comment