Salah
satu program baru yang dikembangkan EcoNusa saat ini adalah Sekolah
Diplomasi Lingkungan (School of Eco-Diplomacy) yang bertujuan untuk
menciptakan generasi muda yang memiliki keahlian dalam menyuarakan isu
dan permasalahan lingkungan dan utamanya memfasilitasi pemangku
kepentingan untuk berbagi komitmen dalam melindungi dan mengelola sumber
daya alam secara berkeadilan dan berkelanjutan..Sekolah Diplomasi
Lingkungan Angkatan I diluncurkan di Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Agustus 2018. Saat ini, EcoNusa ingin mengembangkan model
Sekolah Diplomasi Lingkungan agar dapat diselenggarakan secara mandiri
dan berkelanjutan. Pada perkembangannya, keahlian terkait strategi
komunikasi dan diplomasi di seputar isu lingkungan dinilai penting untuk
dikembangkan bagi para pembuat kebijakan, dalam hal ini anggota DPR
baru, agar selanjutnya dapat berkontribusi pada kebijakan pengelolaan
sumber daya alam berkelanjutan.
Tugas umum konsultan yaitu membangun model Sekolah Diplomasi Lingkungan dalam rangka menjawab kebutuhan, tantangan, dan dinamika akan perkembangan dan permasalahan lingkungan di Indonesia. Pengembangan model sekolah ini dirancang agar selanjutnya dapat dikelola secara mandiri dan berkelanjutan. Target pengembangan model ditujukan untuk 1) generasi muda dan 2) Anggota DPR baru.
1. Mengevaluasi program Sekolah Diplomasi Lingkungan Angkatan I
2. Review bahan sekunder
3. Mengembangkan instrumen dan kajian kebutuhan
4. Melakukan pertemuan dengan peserta School of Eco-DIplomacy Angkatan I tentang kinerja umum dan proses penyelenggaraan sekolah, perbaikan yang perlu dilakukan, dan peluang yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Lebih dalam menggali informasi mengenai aspek-aspek materi pembelajaran yang perlu diperdalam, dikurangi, atau ditiadakan.
5. Memfasilitasi pertemuan dengan pihak-pihak relevan seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Luar Negeri, DPR RI, institusi atau organisasi diplomat muda atau yang sejenis untuk berkonsultasi dan mendapatkan masukan untuk pengembangan sekolah.
6. Memberikan rekomendasi strategi dan tahapan-tahapan untuk pengelolaan Sekolah Diplomasi Lingkungan yang mandiri dan berkelanjutan.
7. Mengembangkan draf kurikulum dan modul Sekolah Diplomasi Lingkungan.
8. Mengembangkan draf modul strategi komunikasi efektif untuk lingkungan berkelanjutan bagi para pengambil kebijakan (termasuk kurikulum)
9. Fasilitasi pelatihan
10. Finalisasi model, kurikulum, dan modul pembelajaran
Keluaran dari pekerjaan konsultasi ini adalah:
1. Laporan evaluasi program sekolah diplomasi lingkungan Angkatan I
2. Model Sekolah Diplomasi LIngkungan untuk generasi muda
3.. Kurikulum dan Modul Sekolah Diplomasi Lingkungan
5. Kurikulum strategi komunikasi efektif untuk lingkungan berkelanjutan untuk pembuat keputusan (Anggota DPR baru)
6. Modul strategi komunikasi efektif untuk lingkungan berkelanjutan untuk pengambil keputusan
Pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan:
1. Berlatar belakang pendidikan tingkat master bidang pendidikan/ilmu keguruan/bidang sosial lain terkait edukasi, lingkungan hidup, perencanaan organisasi, kewirausahaan, atau pengalaman relevan minimal 5 tahun.
2. Memiliki pengalaman/rekam jejak dalam mengembangkan modul pendidikan atau sekolah alternatif
3. Memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengoordinasi pertemuan-pertemuan di tingkat Kementerian nasional dan para pemangku kepentingan lokal.
4. Memiliki pengalaman bekerja sama atau mensupervisi proyek-proyek dengan target kelompok muda
5. Memiliki pengalaman yang dalam mengembangkan kurikulum dan modul pembelajaran , termasuk untuk pengembangan pendidikan non formal
Aplikasi dikirimkan ke kantor@econusa.id paling lambat 22 November 2018 dengan mengirimkan contoh modul atau pengembangan model sekolah alternatif, rencana kerja, dan anggaran.
No comments:
Post a Comment